Memaknai akhir ramadhan dan hari yang fitri

Idul Fitri, adalah hari yang tentunya dinanti oleh umat islam dibelahan dunia manapun, mengapa? karena hakikatnya idul fitri dimaknai sebagai hari kemenangan setelah berpuasa selama sebulan, menahan lapar, haus dan kekuatan hawa nafsu seperti marah, menangis, dan hal yang lain yang dapat mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa. Idul fitri juga dimaknai dengan kembalinya diri seorang manusia seputih kapas atau bayi yang baru dilahirkan, itu adalah ungkapan yang sering terdengar dikalangan masyarakat.

pembaca yang dimuliakan Allah.
ketika menjelang idul fitri, Suara takbir berkumandang, Allaaahu akbar, allaahu akbar, allaahu akbar, laa ilaa ha illallahu wallahu akbar, allaahu akbar walillaahilham. gema takbir di belahan dunia manapun berkumandang, hati dan bibir ini seraya memuji kebesaran Allah, Dialah yang Maha Esa, Maha segalanya.
Namun, tak jarang hadirnya idul fitri memberikan kesedihan bagi pribadi yang berusaha memafaatkan kemuliaan bulan ramadhan, mengapa sedih? padahal kan seharusnya bahagia, orang yang bersedih beralasan bahwa rasanya ia  belum memanfaatkan kemuliaan bulan ramadhan dengan baik, mereka bersedih karena mereka sadar bulan ramadhan aadalah bulan yang sangaaaat istimewa, semua umat muslim berlomba lomba mendapatkan keberkahannya, namun. tak terasa waktu berjalan dengan cepat, hal ini yang membuat mereka sedih. mereka ingin mendapatkan banyaak rahmat dan kemuliaan ramadhan.
 subhanallah, yaa syahru romadhoon, mengapa engkau berlalu begitu cepat?padahal banyak sekali yang masih ingin kami lakukan untuk mendapat keridhoan Allah.

Sedih tentu tak masalah, itu hal yang wajar tentunya, tapi alangkah baiknya dari kesedihan itu kita ambil sisi positif, bagaimana kita bisa lebih memaksimalkan ibadah kita ketika ramadhan berikutnya tiba. itu merupakan hal yang baik sekali. iringan doa tentunya terucap, "semoga masih bisa bertemu ramadhan tahun depan, Aamiin."  saya kira ini sangat menarik dan menggugah hati kita untuk kembali mengingat dan melakukan introspeksi diri dalam memaknai akhir ramadhan dan awal hari yang fitri.



pembaca yang saya hormati, itu pendapat saya tentang memaknai idul fitri dan akhir ramadhan yang sangaaat menyenangkan bagi saya. jadi, yuk sama sama dengan tibanya hari yang fitri, kita maknai dengan perbaikan diri yang sebenar benarnya, hal ini kita latih tentunya. demi menggapai ridho ilahi,

Taqabbalallaahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin. semoga amal ibadah kita di bulan ramadhan tahun ini di terima oleh Allah, dan kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Aaamiin yaa rabbal alamiin.








Comments

Popular Posts