Le Journal de La Vie : Refleksi 16 Februari



Jakarta, 16 Februari 2017


“Senja diufuk mengingatkan untuk tidak meragukan Kasih sayang yang Maha Penyayang. Memang manusia tidak akan pernah habis untuk menggempur segala ambisi, kekecewaan dan kekhawatiran akan selalu datang sebagai sebuah gangguan & pengingat. Pandangan orang lain akan menguji apakah hati yang dikatakan hanya beradu padaNya akan tergoyahkan. Itu adalah ujian. Ujian tanda Tuhan itu Penyayang terhadap setiap hambaNya.


Sebuah nikmat adalah ujian, sama halnya dengan ujian yang merupakan nikmat. Kemenangan, kecantikan, kepintaran, kebijaksanaan tidak lain tidak bukan adalah ujian. Ujian untuk tetap memastikan manusia pada jalur yang benar. Hati dan jiwa adalah satu kesatuan utuh. Jiwa yang baik akan senantiasa berupaya untuk selalu berhati baik. Layaknya sastra yang. Merupakan cerminan pengalaman. Maka hati adalah cerminan jiwa. Ya, Hati adalah representasi jiwa.


Siapapun manusianya, hidupnya hanya sementara. Tetaplah berbuat sesuai dengan jalurnya, jalur yang baik, jalur yang jujur, jalur yang benar. Cacian orang lain, hinaan orang lain adalah satu bentuk nyata bahwa mereka juga tidak sempurna, mereka mengingatkan untuk kita selalu memperbaiki diri, ambil sisi baiknya. Maafkan mereka sekali lagi. Yang Maha Penyayang, tidaklah pernah tidur, tidaklah pernah mengecewakan hambaNya. He is the best guide; the best listener in Dunya. It is He who guide. Do your best, let Allah do the rest.”


Salam,

Salsabilaluna. 

Comments

Popular Posts