Kejutan Ulang Tahun

La Surprise d’amies
Bonsoir à tous, Comment ça va?
Je vous souhaite bien, Incha Allah.

La vie imparfaite est plutôt parfaite pour moi, grâce au Dieu, moi, j’ai une joie de vivre à côte de ma famille, mes amies.

Halo, para pembaca setia blog Salsabilaluna.

Saya berharap kalian semua dalam keadaan sehat dan bahagia. Sudah satu bulan tidak mengunggah tulisan saya di blog. Ya, saya belum sempat menggunggahnya. Baiklah, untuk judul tulisan saya kali ini adalah kejutan dari teman, ya, baru-baru ini saya memperoleh kejutan dari teman-teman dekat saya. Berkurang umur di dunia ini, memberikan suatu makna dan resolusi baru. Ya, semua itu harus dimiliki dan semoga Allah meridhoi juga membimbing diri saya.
Kejutan ini adalah yang pertama seumur hidup saya. Berlebihan mungkin saya katakan yang pertama, tapi itulah adanya. Sesungguhnya saya sangat senang memperolehnya, bersyukur pula tentunya. Di masa berkurangnya usia, saya merasa bersyukur karena banyak sekali rekan yang mendoakan. Ketulusan mereka membuat saya gemetar dan terharu. Sesungguhnya, hanya Allah yang bisa membalas mereka semua. Mereka sangat baik lagi tulus, saya percaya keberkahan dan kebaikan akan mengalir dalam hidup mereka.

- Untuk semua kawan yang mendoakan, semoga doa yang kalian sampaikan pada saya akan kembali pada diri kalian dengan keberkahan yang lebih dan kebahagian, aamiin YRA. Merci beaucoup.-




                 Saat itu, tepatnya tanggal 7 agustus 2016, saya baru pulang dari luar kota dan tidak sama sekali terpikir mereka akan datang. Hari dimana saya lahir pun telah berlalu. Hanya terasa bahwa hari itu adalah hari biasa yang bisa berlalu dengan biasa. Namun, secara mengejutkan mereka datang, atas ide Madina dan kerja samanya dengan Lulu (adik saya),walau tak lengkap,  ya, kurang 2 orang yakni Uswah dan Dwi. Namun, saya tetap merasa bersyukur dan bahagia. Kemana Uswah dan Dwi? Mereka tengah berjuang di bidang mereka, berjuang untuk meraih keberhasilan. Kami pada dasarnya hanyalah teman yang diawali dari duduk sebaris saat masa sekolah menengah atas, namun, karena kami saling belajar bersama, kami sering dianggap sebagai ‘geng’. Kenyataannya, kami bukanlah geng. Kami memang bermain bersama, hingga terjalin persaudaraan yang lebih dekat. Saya belum sepenuhnya mengenal diri mereka, namun saya hanya bisa menjadi kan mereka sebagai bagian terbaik hidup saya. Kelak jika saya wafat, kenangan bersama mereka akan saya kenang. 


                     Ada hal yang saya tak mengerti pada dasarnya, namun saya rasa hal yang saya pendam sendiri itu telah Allah rubah dengan sebaik mungkin. Ya, Allah Maha penjawab segala Doa. Proses dari sebuah kenyataan adalah melalui harapan dari doa. 
 
                     Saya manusia yang tak sempurna, namun, ketika bersama mereka, saya merasa ada didunia ini. Meski kadang harus menelan kecewa, hidup ini tetap indah walau tidak sempurna bagi makhluk yang tak sempurna pula seperti saya. 

Untuk Madina, Nadia, Uswah, Adilla, Ulan, dan Dwi.

Saya bukanlah orang yang sempurna seperti yang lainnya, saya hanya orang biasa yang sangat bahagia ketika kalian ada bersama saya. Dulu, memang kalian mungkin kaget melihat kondisi saya yang jauh dari sehat. Namun, saya berharap kalian tidak pernah meninggalkan saya, saya merasa hidup saya berwarna ketika berkumpul dengan kalian. Kita beda cita, namun kita selalu menikmati perbedaan itu dengan sharing bersama, kita beda prinsip kehidupan, latar belakang namun kita menikmati itu semua dengan saling mendoakan.
Ya, untuk kalian ber-6. Kelak, jikalau kita berpisah entah itu menuntut ilmu dinegeri orang, berhasil di jalan masing-masing saya berharap kita tak akan pernah berpisah hingga putus. Saya berharap kita akan menjadi sejarah kelak, pertemanan yang tak sengaja menjadi persahabatan, persahabatan yang menjadi keluarga. Menghargai, mendoakan dan mensupport satu sama lain.
Kelak, jika salah satu diantara kita lupa, atau mengecewakan jangan pernah kita tinggalkan, karena penyesalan tak pernah datang duluan.
Saya berharap, kalian bisa menerima saya sebagai teman hingga akhir hayat.
Terima kasih atas kejutannya, ini adalah pertama kalinya sehingga membuat saya mungkin sedikit berlebihan.
Tapi, saya benar-benar bersyukur memiliki kalian sebagai teman, sahabat, keluarga.
Terima kasih Madina,
Terima kasih Nadia,
Terima kasih Adilla,
Terima kasih Ulan,
Terima kasih Uswah,
Terima kasih Dwi,

Salam,
Teman kalian yang tak sempurna
Sasa.


Comments

Popular Posts