SENJA 30 MARET

[SENJA 30 MARET] 

“Senja 30 Maret, selalu menjadi kenangan paling merefleksikan titik balik bagi jiwa-jiwa yang pernah menggila.  Mengingat segala kepalsuan manusia, palsunya manusia yang pada akhirnya terbuka dari segala topeng yang menutupinya, sebuah realitas yang penuh dengan ironi. Rasio tak akan pernah mampu memaparkannya. Penuh kecewa. 

Senja ini tak bersalah, senja ini memberikan ingatan yang selalu dirindukan untuk terulang.  Senja selalu mencerminkan dalamnya Cinta penopang paling setia sejak dulu hingga kini.  Ya,  hanya Dia yang paling mencinta dan dicinta. Kedatangan manusia otentik di saat senja 30 maret menjadi cermin dari cintaNya. Terima Kasih until Dia Maha Menyayangi. Meskipun begitu, hakikatnya Bukan orang-orang palsu yang dirindukan, hanya saja kenangan yang mereka sisakan masih tersisa. Menyapa dan sesekali tersenyum palsu. Terima Kasih wahai mereka yang palsu. Terima kasih atas senyumankalian.  
Selain kepalsuan manusia, senja 30 maret mengingatkan pula kenangan lainnya yang terajut dalam perhatian absurd yang terasa dalam hati, irrasional, karena rasio tak mampu menggambarkannya. Seorang yang absurd yang menjejakkan singgahan, lalu menyisakan jejaknya untuk diingat. Namun, di senja 30 Maret kali ini, alangkah baik untuk menghapus jejak itu. Menghapus dengan senyuman dan ucapan terima kasih. Terima Kasih. Berbahagialah. 

Senja 30 maret, ku sapa kau dengan penuh bahagia, kedatanganmu selalu akan kusambut penuh suka dan duka cita.  Penuh syukur dan penuh Cinta. Sama halnya karena kau diciptakan sebagai refleksi magis Tuhan yang tak ada siapapun mampu menandinginya. Senja 30 maret, terima Kasih telah berkunjung. Kenangan itu masih ada dan akan terus ada. 
Senang berjumpa kembali denganmu, wahai senja 30 Maret.  
Sampai berjumpa lagi di pertemuan senja berikutnya.  Kau selalu di tunggu.
The test of God come in different forms to different people. Every test can become a tool to get closer to Him. (Yasmin Mogahed)
#senja30maret #lejournaldelavie



Comments

Popular Posts