Le journal de la vie : Abstraksi Rindu

Kurasa kenangan bersamamu masih ada
Namun seiring waktu aku yang berupaya menghindari ingatan indahnya masa lalu
Kau yang telah bahagia dan membangun impian baru bersamanya
Aku relakan tanpa rasa sesal
Kukatakan kalian memang berjodoh,
Kukatakan kalian memang pantas bersama
Aku bukanlah siapa-siapa yang mampu mematahkan Cinta kalian.
Seberapa pun aku berani,  aku tak akan pernah melakukannya
Namun, kadang aku akui ada makna kerinduan yang tersisa
Sebuah abstraksi rindu yang hanya terealisasikan dalam mimpi
Tak mungkin aku kembali berharap
Tidak,  aku tidak akan mengingkari upayaku
Akupun ingin membangun kebahagian dan kenyamananku sendiri.
Abstraksi rinduku itu tidaklah berarti dibandingkan kisah Cinta kalian berdua yang kembali terajut manis dihadapanku.
Aku bahagia, dan bersedih dalam diam
Namun,  telah aku akui aku kalah lagi
Kalah lagi dalam menjadikan perasaanku lebih dewasa
Ya, lebih dewasa untuk menghindari apa itu abstraksi rindu. 
tatkala masih menyisakan rindu,  aku berupaya memenangkan diriku untuk melepaskan kerinduan itu.
Siapapun yang menjadi pendengar akan jenuh. 
Ya,  aku jamin itu.
Hati ini akan terus berupaya kembali menjadi biasa, seakan belum pernah dekat denganmu seperti dulu
Pertemuan asing akan kembali terjadi
Entah kau akan bersikap apa..
Jika kau kembali memberiku jurus kenyamananmu aku akan berusaha mengalihkan pandanganku dari perhatianmu
Karena aku menyadari bahwa cintanya lebih besar dari kerinduanku
Karena aku menyadari bahwa dialah wanita yang sepenuhnya mengerti dirimu
Karena aku menyadari bahwa dialah wanita yang kamu butuhkan sebagai teman satu visi dalam hidupmu
Sesungguhnya, abstraksi rinduku ini adalah kejujuran yang hanya Tuhanlah mampu pahami. 



Jakarta, 16 oktober 2016.
#lejournaldelavie
Salsabilaluna

Comments

Popular Posts