Pecinta Langit Senja, itu Aku!
"Tak pelak, seolah hati akan senantiasa bahagia saat bersenandung, bersamaan dengan datangnya senja. Aku menganggap bahwa senja tak pernah berdusta, menanamkan kenyamanan dan kepercayaan sebelum hadirnya malam. Perkara memercayai hidup ini, aku masih belum berani. Hidup ini masih dipenuhi oleh tipuan yang akan menjatuhkan dan tak pernah peduli pada upaya membangunkan diri.
Langit senantiasa bergumam kebaikan kepada diriku, tak terkecuali perihal kasih sayang Tuhan. dia katakan bahwa Tuhan senantiasa mengamati semua gerak-gerikku, semua niat hatiku, semua upaya baikku yang tersembunyi dan terkubur dalam diam. Aku tak ingin membuka apa yang aku lakukan, satu hal yang aku tahu bahwa semua yang aku lakukan berawal dari niat baik dan biarkanlah tersembunyi dalam diam.
Tak ingin rasanya sejengkal pun, aku membuka kejahatan pada orang lain. Biarlah, mereka melukaiku, mengacuhkanku hingga membenciku. Aku akan menerimanya, jika mereka hanya ingin membuat aku tak ada di mata mereka. Aku tak akan pernah membuat mereka dalam keadaan sama denganku; teracuhkan, terluka dan dibenci.
Antara senja dan perihal mencintai, aku selalu mengatakan pada senja bahwa aku pernah mencintai. Ketika mencintai aku tak pernah merasakan kesalahan, ataupun merasa jahat pada orang itu. Ketika mencintai, aku akan senantiasa menyisipkannya dalam doaku. Mereka yang mencintaiku, aku doakan mereka selalu dalam dampinganNya sang pemilik cinta. Mereka yang membenciku, aku doakan mereka selalu dikasihi oleh orang-orang di sekitar mereka.
Tak akan aku membenci mereka yang menghinaku.
Mungkin memang sangatlah perih, tapi aku selalu berbahagia saat melihat senyuman langit dan tawa senja yang menghiburku. Mereka selalu meyakinkan bahwa Tuhan mencintaiku lebih dari yang aku tahu. Tuhan mengasihiku lebih dari mereka yang mengasihiku.
Siapa sangka, karena perbincangan tiap senja pada langit. Aku jatuh cinta pada mereka!
Ya.
Jika ada yang bertanya,
"Siapa Pecinta langit senja?"
"Hey, itu Aku!"
Selamat menikmati senja :)
Langit senantiasa bergumam kebaikan kepada diriku, tak terkecuali perihal kasih sayang Tuhan. dia katakan bahwa Tuhan senantiasa mengamati semua gerak-gerikku, semua niat hatiku, semua upaya baikku yang tersembunyi dan terkubur dalam diam. Aku tak ingin membuka apa yang aku lakukan, satu hal yang aku tahu bahwa semua yang aku lakukan berawal dari niat baik dan biarkanlah tersembunyi dalam diam.
Tak ingin rasanya sejengkal pun, aku membuka kejahatan pada orang lain. Biarlah, mereka melukaiku, mengacuhkanku hingga membenciku. Aku akan menerimanya, jika mereka hanya ingin membuat aku tak ada di mata mereka. Aku tak akan pernah membuat mereka dalam keadaan sama denganku; teracuhkan, terluka dan dibenci.
Antara senja dan perihal mencintai, aku selalu mengatakan pada senja bahwa aku pernah mencintai. Ketika mencintai aku tak pernah merasakan kesalahan, ataupun merasa jahat pada orang itu. Ketika mencintai, aku akan senantiasa menyisipkannya dalam doaku. Mereka yang mencintaiku, aku doakan mereka selalu dalam dampinganNya sang pemilik cinta. Mereka yang membenciku, aku doakan mereka selalu dikasihi oleh orang-orang di sekitar mereka.
Tak akan aku membenci mereka yang menghinaku.
Mungkin memang sangatlah perih, tapi aku selalu berbahagia saat melihat senyuman langit dan tawa senja yang menghiburku. Mereka selalu meyakinkan bahwa Tuhan mencintaiku lebih dari yang aku tahu. Tuhan mengasihiku lebih dari mereka yang mengasihiku.
Siapa sangka, karena perbincangan tiap senja pada langit. Aku jatuh cinta pada mereka!
Ya.
Jika ada yang bertanya,
"Siapa Pecinta langit senja?"
"Hey, itu Aku!"
Selamat menikmati senja :)
05 Agustus 2017
Salam,
Salsabilaluna
Comments
Post a Comment