Aimer ou être aimer?

Pada dasarnya kehidupan ini penuh dengan nikmat, baik itu nikmat sehat, nikmat iman, dan nikmat lainnya yang tidak bisa kita hitung. Bukankah begitu? semua itu adalah karunia Tuhan kepada setiap hambaNya. tiada manusia yang bisa mengingkari segala nikmat yang menjadi haknya baik atau buruk.  

Berbicara tentang cinta, apakah itu suatu yang buruk? hakikatnya cinta adalah sebuah rasa alami yang berkembang karena rasa menyayangi, Perasaan sayang itu berkembang karena adanya perhatian, setiap orang pasti akan mengalami tahapan tersebut dalam hidupnya sebagai bagian dari upaya mendewasakan diri. Tuhan menciptakan perasaan kasih dan sayang secara alamiah untuk dijaga dan bukan untuk menyakiti. 

seorang manusia yang beranjak dewasa akan mulai mengenal hakikat mencintai dan dicintai, dari kedua kata tersebut, menurut kalian manakah yang lebih baik? apakah mencintai? ataukan dicintai?

Aimer c'est ce qu'y a d'plus beau..

mencintai seseorang adalah suatu nikmat, ketika kita mencintai maka kita akan berusaha menjaga dan memperhatikan, mencintai ibu dan ayah merupakan representasi nyata bagi kita secara umum, mencintai orang tua yang telah menjaga, melindungi dan menyayangi kita hingga berkorban atas segala hal. kita sebagai anak tentu akan mencintai kembali orang tua kita, dengan menjaganya, menghormatinya dan mendoakannya. :)

mencintai hal yang kita lakukan juga merupakan sebuah gambaran nyata menghargai kehidupan ini, menghargai apa yang kita pilih dan jalani. 

mencintai seseorang merupakan perasaan alamiah bagi manusia dalam bentuk pendewasaan dirinya, kriteria pendamping hidup yang baik. akan tetapi, terkadang manusia banyak salah mengartikan makna mencintai? jika kata mencintai berkembang, maka ingin timbul tuntutan memiliki. padahal, jika kita analisa kembali, persepsi itu tidak benar. perasaan cinta bermakna menyayangi dengan sepenuh hati, ketulusan hati juga berperan besar disana, tuntutan untuk memiliki tidak sepenuhnya benar karena dalam mencintai ada yang namanya nafsu, tuntutan memiliki inilah bagian didalamnya. jika kita berpikir lebih jernih lagi, dan senantiasa tetap berpegang akan iman dan keyakinan bahwa Tuhan telah mempersiapkan jodoh terbaik bagi kita, keinginan memaksa memiliki tak akan pernah ada. 

jadi, jika kita mulai merasakan indahnya mencintai alangkah baiknya kita lihat dan analisa terlebih dahulu, apakah makna mencintai yang kita miliki ini adalah sebuah ketulusan atau nafsu. Mohonlah pada Tuhan untuk menunjukkannya. jika ini merupakan ketulusan, maka sebuah doa sudah mewakili segalanya, doa itu mencakup semua hal, segala hal yang tersembunyi atau tidak. 

jika nafsu, maka jauhilah dengan memohon petunjuknya. segala hal yang datang daru nafsu sesungguhnya tidak akan pernah membawa suatu kebaikan. 

"Doa adalah bahasa rindu yang paling baik"

Aimer ou être aimer? 

jika saya ditanya lebih baik mencintai atau dicintai, saya juga merasa bingung sampai hari ini. Mencintai bagi saya adalah sebuah nikmat namun, il faut avoir plus de courage, car dans cette condition, on ne peut pas deviner ce qu'on obtiendra, si on peut aimer qqn, il faut être fier de confronter des résultats. n'est ce pas? 
kemudian, jika berbicara tentang dicintai, bagi saya ketika kita dicintai kita telah memperoleh suatu nikmat lebih untuk belajar menghargai seseorang, siapapun itu. jika kita mengingkari kesempatan untuk dicintai, mungkin tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. 


Bien que chaque personne a ses opinions, être aimé seulement ne est pas de bonne solution de passer une bone vie. il faut equilibrer la vie en comprenant bien la raison entre aimer et être aimer.

Tulisan kali ini terinspirasi dari suatu kisah yang baru saya baca saat memasuki liburan ini, 

Bagaimana menurut kalian, lebih baik manakah, mencintai atau dicintai? :)

saya tunggu pendapatnya ya!
silakan tinggalkan komentar kalian. 

merci! 
bonne journée...

Comments

Popular Posts