Renungan Akhir Ramadan

[Semoga Allah memperkenankan perjumpaan lagi denganmu, Ramadan.]

Seiring peralihan waktu, antara ramadan dan syawal. Jutaan orang memperkenankan bibir; hati pun jiwanya mengagungkan pujian atas kuasa Allah, atas nikmatNya yang melimpah.
Ramadan adalah suatu masa yang tidak ada satu pun kealpaan manusia dari dengungan ayat suci Alquran, baik muda ataupun tua; masa penghilang batas antara yang kaya dan miskin, kebaikan tersebar dalam keikhlasan dan kedamaian.

Ramadan telah kembali sementara waktu ke peradaban ilahi, meninggalkan ribuan momen baik dan kerinduan yang kelak memekik jiwa. Bisakah kiranya kita bertemu kembali?  masihkah kiranya usia akan dapat menemani sampai bertemu dengannya kembali?

Bisakah kebersamaan bersama orang terkasih; orangtua, teman-teman, sanak saudara yang terajut dalam waktu ramadan yang akan datang?  atau inikah ramadan terakhir? Jawabannya, kita tak akan pernah tahu. 

Akhir ramadan ini, perkenankan hati untuk menunduk serta mendekatkan diri lebih erat kepadaNya, dengan memuji asmaNya, membesarkan namaNya.
Kita akan merindukan jutaan momen yang tersimpan dalam indahnya rajutan kasih Ilahi di bulan ramadan ini. 

wahai Ramadan, hati ini akan memperkenankanmu untuk pergi, dengan harapan kita akan berjumpa lagi, menikmati lagi indahnya kebersamaan di waktu mendatang.  Menikmati indahnya pelukan Tuhan yang selalu ada sejak tabuh berbunyi subuh hingga malam yang penuh dengan kesunyian. 

Wahai ramadan, mari kita berjanji bahwa kita akan berjumpa lagi.  Diri ini bersama dengan yang dikasihi menikmati senandung Ilahi.  Janji ini, akan kita jaga sampai hari kita bertemu kembali. 

Terima Kasih atas kehangatan dan kedamaianmu tahun ini, wahai Ramadan. Salam rindu yang teramat dalam untukmu.  💙

©Salsabilaluna, 24Juni2017.

Comments

Popular Posts